Tak ada perjalanan yang benar-benar lengkap tanpa suara dari orang-orang di sekitar kita—ibarat nonton film tanpa soundtrack, pasti ada yang kurang, kan? Di bagian ini, saya mengumpulkan berbagai umpan balik berharga dari mereka yang terlibat langsung dalam perjalanan saya sebagai Guru Penggerak—mulai dari kepala sekolah yang selalu memberi arahan, rekan sejawat yang tak ragu berbagi kritik (yang kadang bikin senyum, kadang bikin merenung), hingga peserta didik yang, yah, selalu jujur tanpa filter.
Setiap umpan balik adalah cerminan yang memperkaya dan menjadi pengingat bahwa pembelajaran sejati adalah yang berpihak pada murid. Kepala sekolah memberikan pandangan dari sisi kebijakan, rekan sejawat mengingatkan akan pentingnya refleksi, dan peserta didik... ah, mereka yang tak pernah segan berkomentar, “Pak, belajar hari ini asyik banget!” atau “Pak, kok aku kurang ngerti ya?” Dari sanalah saya sadar, bahwa suara mereka adalah kompas yang menuntun saya untuk terus menyempurnakan proses pembelajaran.
Dengan segala rasa syukur, saya menerima setiap masukan ini sebagai dorongan untuk terus berkembang. Umpan balik mereka menjadi pengingat bahwa setiap langkah yang diambil harus selalu berpihak pada murid—mereka adalah pusat dari segalanya. Karena pada akhirnya, yang terpenting bukan apa yang saya ajarkan, tapi apa yang mereka pelajari dan rasakan dalam setiap prosesnya.